Kamis, 07 Januari 2010

Social Psychology MOVIE


CRASH

~ It's the sense of touch. In any real city, you walk, you know? You brush past people, people bump into you. In L.A., nobody touches you. We're always behind this metal and glass. I think we miss that touch so much, that we crash into each other, just so we can feel something ~ (Detective Graham Waters – Crash)


Film peraih penghargaan Academy Award 2005 ini menceritakan tentang kehidupan multikultural di kawasan Los Angeles, Amerika Serikat. Prejudice, diskriminasi ras, dan stereotipe menjadi masalah utama yang menimpa kaum-kaum imigran di antara para penduduk di kawasan tersebut. Prejudice terhadap orang-orang berkulit hitam pada film ini identik dengan tindak kejahatan yang biasa dilakukan ras kulit hitam sebagai kaum minoritas di Amerika. Di sisi lain, adanya ketidaksukaan warga Amerika terhadap orang-orang Timur Tengah pasca kejadian 11 September 2001 masih menjadi momok yang mengancam keberadaan warga pendatang Timur Tengah di Amerika.


Film ini merupakan kisah-kisah yang terjadi pada beberapa warga Los Angeles yang kemudian menjadi suatu kesinambungan kisah yang memiliki keterkaitan satu sama lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Cerita yang beragam dan memotret realita kehidupan perkotaan di Los Angeles ini menampilkan beberapa orang berkulit hitam yang mengalami perlakuan rasisme dan menjadi korban prejudice atas orang-orang kulit putih yang mayoritas hidup di LA. Selain itu, terdapat pula satu keluarga berkebangsaan Timur Tengah yang masih dihantui diskriminasi oleh orang-orang sekitar yang menganggap bahwa orang-orang Timur Tengah adalah antek-antek Osama bin Laden yang menyebabkan peristiwa 11 September 2001 silam.


Sikap prejudice dan rasa diskriminasi yang tak kunjung ada penyelesaian antar ras yang berbeda kemudian membuat hal-hal yang tak terduga terjadi di antara mereka. Bagi sebagian orang, kejadian yang mereka alami ini kemudian mendatangkan hal positif bagi diri mereka, namun tak sedikit pula orang-orang yang harus mengalami kejadian yang tidak semestinya harus menimpa mereka.



Analisis dari segi Psikologi Sosial :


Gambaran kehidupan multikultural yang begitu kental dengan segala hiruk pikuk masalah sosial yang harus dihadapi masyarakat Los Angeles secara apa adanya tersaji dengan jelas pada film ini. Sikap prejudice yang muncul berupa tingkah laku diskriminasi orang-orang kulit putih terhadap orang-orang kulit hitam dan Timur Tengah begitu menonjol di film ini. Stereotipe yang telah tertanam di diri masyarakat kulit putih bahwa orang-orang kulit hitam identik dengan tindakan kriminal, di satu sisi ‘memaksa’ orang-orang kulit hitam dengan sengaja melakukan tindak kejahatan dalam upaya menunjukkan eksistensi orang kulit hitam dan keinginan untuk diakui di wilayah dimana ia tinggal. Meskipun di sisi lain, patut dihargai perjuangan sebagian orang-orang kulit hitam yang untuk lepas dari upaya diskriminasi yang ditujukan terhadap mereka. Begitu pula kejadian yang menimpa orang Timur Tengah, dimana mereka dinilai orang-orang pribumi sebagai orang-orang yang membahayakan seperti Osama Bin Laden yang membenci kaum Barat. Diceritakan dalam film ini, lambat laun, orang-orang Timur Tengah yang dinilai seperti itu kemudian melakukan tindakan membahayakan bagi orang lain dan secara langsung malah membuktikan prasangka negatif tersebut.


Apa yang terjadi terhadap kaum ras Negro dan orang-orang Timur Tengah yang hidup di Los Angeles pada film ini menggambarkan fenomena yang disebut stereotype threat. Claude Steele, dkk menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi ketika seseorang menghadapi suatu stereotipe negatif, seseorang tersebut akan dinilai berdasarkan stereotipe negatif tersebut, baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain (Steele, 1997; Steele&others, 2002). Stereotipe terhadap ras-ras berbeda seringkali berlebihan, tidak akurat dan membuat kecemasan-kecemasan yang tidak beralasan dan malah mendatangkan kerugikan bagi pihak-pihak yang terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar