Kamis, 07 Januari 2010

Industry & Organizational Psychology MOVIE


THE DEVIL WEARS PRADA

~ Human resources certainly has an odd sense of humor ~ (Emily Charlton – The Devil Wears Prada)

Lulus kuliah dengan nilai tinggi dan diterima bekerja di sebuah majalah terkenal adalah impian Andrea "Andy" Sachs (Anne Hathaway). Nasib baik dan keberuntungan membawa Andy diterima bekerja di 'Runway', sebuah majalah mode terkenal, sebagai asisten junior seorang editor yang bengis dan kejam, Miranda Priestly (Meryl Streep), membantu asisten senior Miranda, Emily (Emily Blunt).
Bekerja di 'Runway' adalah impian jutaan gadis, betapa tidak semua karyawannya selalu tampil bak model, tubuh tinggi, kurus, dan selalu tampil chic dalam balutan busana merk Prada, Armani, Versace, Dolce&Gabanna dan sederet merk busana papan atas.

Sayang kenyataan berbicara lain, apa yang selama ini ada dalam pikiran Andy sangat jauh dari kenyataan. Andy harus berhadapan dengan Miranda, editor yang super bengis, yang selalu memberinya pekerjaan di luar batas kemampuannya, dan bahkan terbilang pekerjaan di luar kapasitasnya. Cacian, hinaan dan pandangan sinis menjadi makanan Andy setiap hari.

Selain harus berkutat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, Andy juga harus melakukan permintaan nyeleneh Miranda, seperti membeli kopi di Starbucks tall latte dalam kondisi panas, atau selalu menuntut makan siang yang fresh yang disajikan tidak dalam keadaan dingin.

Melakukan tugas yang mustahil juga harus dilakoni Andy, seperti menemukan naskah buku Harry Potter yang belum diterbitkan dan mengirimkannya untuk anak kembar Miranda hanya dalam waktu empat jam. Tugas yang membuat Andy harus menghubungi berpuluh-puluh editor dan penerbit untuk mencari copyan buku terbaru karya JK.Rowling.

Belum cukup dibuat pusing dengan misi mustahilnya, Miranda meminta Andy mencari lemari laci di toko antik di rimba New York, dan mencari artikel koran yang tak disebutkan namanya. Atau saat Miranda terjebak dalam badai di Florida dan meminta Andy untuk memesankan pesawat pulang sesegera mungkin, agar Miranda tak terlambat menghadiri debut pertunjukan piano si kembar.

Tugas berat pun harus diemban Andy saat menggantikan Emily yang tengah sakit flu berat dan membuat Andy harus menemani Miranda ke sebuah fashion show di Paris. Semuanya harus dihadapi Andy dengan tegar, demi bisa bertahan di "Runway".

Sebenarnya, tak hanya Andy yang merasa tertekan dengan kondisi ini, namun karyawan 'Runway' juga merasakan hal yang sama, meskipun tak setragis nasib Andy. Karyawan 'Runway' lebih memilih mengantri dan menunggu barang beberapa menit daripada harus dalam satu lift atau berjalan dalam satu elevator dengan Miranda, bahkan menabukan bergosip tentang Miranda meski dengan sobat mereka sendiri. Karyawan 'Runway' menyebut Miranda sebagai "a classic boss from hell".

Film yang diambil berdasarkan novel Chicklit karya Lauren Weisberger pada 2003 lalu ini juga dibumbui kisah romantis antara Andy dengan seorang penulis muda bernama Nate (Adrian Grenier), yang terpaksa harus tersisih, karena Andy lebih banyak menghabiskan waktu bersama Miranda. Bahkan saat Nate ulang tahun, Andy lebih memilih menghadiri acara fashion show bersama Miranda.
Urusan menjadi runyam dengan kehadiran Christian Thompson (Simon Baker), seorang journalist dan editor frelance, yang menaruh hati pada Andy. Disinilah masalah dan segala problema harus dihadapi Andy, antara pekerjaan, cinta dan pergaulan.





ANALISIS dari segi Psikologi Industri dan Organisasi:


Stress adalah hubungan spesifik antara individu dan lingkungan yang dinilai oleh individu sebagai tuntutan atau melebihi sumber dayanya dan membahayakan keberadaannya (well-being) (Lazarus & Folkman, 1984). Tinggi rendahnya derajat stress yang dinilai individu merupakan relasi integratif faktor personal dan eksternal individu yang tercakup dalam suatu penilaian kognitif dan selanjutnya penilaian kognitif ini juga akan sangat mempengaruhi bentuk penanggulangan yang digunakan individu dalam mengatasi stress. Penilaian kognitif adalah suatu evaluasi yang menentukan mengapa suatu transaksi antara manusia dengan lingkungannya bisa dinilai sebagai hal yang menimbulkan stress dan sampai seberapa kuatnya stres tersebut dimaknakan oleh individu tersebut.

Penilaian kognitif dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut:
1.Penilaian primer : individu akan membandingkan situasi yang dihadapinya dengan situasi yang pernah dialaminya, serta mengukur derajat ancaman dari situasi tersebut.
• Irrelevant
• Benign-positive
• Stress appraisal

2.Penilaian sekunder : keputusan tentang apa yang mungkin atau dapat dilakukan, termasuk di dalamnya evaluasi tentang pilihan penanggulangan yang sesuai

3.Penilaian kembali : perubahan penilaian yang didasari informasi baru dari lingkungan kerja atau individu lain

Andy pada awalnya menilai situasi kerja dengan seorang bos (Miranda) tipe pemimpin high structure & low consideration sebagai suatu yang irrelevant (tidak bermakna apapun), karena dia berpikir dia hanya perlu bertahan selama 1 tahun untuk dapat mendapatkan pekerjaan impiannya. Namun karena suatu kesalahan dan Miranda sangat tidak dapat menghargai usaha yang telah dilakukannya, Andy mulai merasa situasi tersebut sebagai suatu tekanan stress. Andy memutuskan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerjanya dan mulai mengubah penampilan serta etos kerjanya.

Strategi penanggulangan stress yang diambil oleh Andy ini termasuk strategi penanggulangan yang berpusat pada masalah, yaitu planful problem solving. Dia berusaha mengubah keadaan secara hati-hati sehingga dirinya tidak dipandang sebelah mata lagi. Pada akhirnya, setelah mendengar kata-kata Miranda bahwa Andy itu sangat mirip dengannya, Andy mulai sadar ia telah salah memilih jalan. Semua yang dia lakukan itu tidak benar karena bukan itulah pekerjaan yang diimpikannya, sehingga Andy memutuskan untuk berhenti menjadi asisten Miranda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar